Jumat, 07 September 2012

Uniknya Melihat semburan Krakatau dari Luar angkasa



     Letusan gunung Krakatau dulu pernah mencengangkan dunia. Hingga sekarang pun masih tersisa anak Krakatau yang juga masih termasuk gunung aktif. Seperti baru-baru ini hari minggu,  tanggal 2  september 2012 Anak Krakatau kembali menggeliat. Ia sempat melontarkan lava pijar dengan ketinggian 200-300 meter. Getaran tremor pun terus terekam.  status gunung itu ditingkatkan menjadi Waspada.


     Tak hanya dipantau lekat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas Anak Krakatau tak lepas dari pengamatan dua satelit Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang mengorbit di atas Bumi: Earth Observing-1 (EO-1) dan Terra. 

     "Meski sebagian besar Krakatau menghilang dalam sebuah letusan raksasa tahun 1883 lalu, ia hidup kembali sebagai Anak Krakatau," demikian laporan yang dimuat dalam lamanEarth Observatory di situs NASA.

     Anak Krakatau muncul dari dalam lautan Selat Sunda pada 1927 lalu, dan terus meletus secara sporadis sejak saat itu. Ia sedang bertumbuh, terus mendekati ukuran induknya yang hancur berkeping. 

    Dan, awal September 2012, ia mulai "batuk". Beberapa kali Anak Krakatau menyemburkan lava dan abu, disertai tremor vulkanik. 

      Instrumen Advanced Land Imager (ALI) pada Satelit Earth Observing-1 (EO-1) merekam aktivitas Anak Krakatau pada Selasa 4 September 2012 pagi waktu setempat. 

     Citra satelit alam menunjukkan, aliran lava segar turun dari sisi tenggara Anak Krakatau. Aliran lava turun hingga perairan di dekatnya, memperpanjang garis pantai hingga 100 meter. 

     Foto satelit itu juga memberi gambaran, partikel cair dan padat  yang disemburkan gunung berapi itu, diduga membantu pembentukan awan yang melawan arah angin. 

     Sementara, Satelit Terra merekam kepulan besar abu yang disemburkan Anak Krakatau pada 3 September 2012. 

    Meski terbiasa dengan semburan dan goncangan Anak Krakatau, erupsi yang terjadi Minggu petang lalu dirasa tak biasa oleh warga yang menghuni pulau di sekitarnya. "Warga ada yang kaget karena semburannya besar, hingga 500 meter. Padahal kami sudah terbiasa dengan letusan dan goncangan Anak Krakatau," kata Chandra, warga Sebesi . Sebagian warga menduga, bakal terjadi tsunami. Isu yang lantas dibantah oleh PVMBG.


PENGEN LAPTOP ATAU GADGET MURAH KLIK DISINI
PENGEN COBA BISNIS PULSA GRATIS KLIK DISINI
AYO DAPAT UANG GRATIS KLIK DISINI
CARI MOBIL BEKAS KLIK DISINI
PASANG IKLAN PROPERTI KLIK DISINI


0 komentar:

Posting Komentar