Rabu, 09 Mei 2012

Mengenal Bunga Abadi


     Bunga abadi atau disebut juga bunga Edelweiss. tanaman Edelweiss ini memiliki nama latin Anaphalis javanica. Tanaman edelweiss ini merupakan tanaman yang unik karena bunganya kecil-kecil tapi cantik dan tak pernah layu. Label bunga abadi diberikan ke  edelweiss karena bunga ini yang tak pernah layu. Edelweiss merupakan family dari sun flower.

     Kata edelweiss berasal dari jerman yaitu terdiri atas dua kata “edel” yang berarti mulia dan “weiss” yang berarti putih. Tanaman Edelweiss merupakan tumbuhan yang hidup di pegunungan. Tanaman ini dapat tumbuh dengan ketinggian 8 meter dan memiliki batang sebesar kaki manusia, Walaupun pada umumnya tumbuhan ini tingginya tidak lebih dari 1 meter. Sayangnya tumbuhan ini sudah termasuk tumbuhan langka sehingga sudah tidak boleh lagi diambil sembarangan bunganya.

     Ternyata selain di Indonesia dieropa juga terdapat tumbuhan edelweiss. Nama latinnya leontopodium Alpium. Edelweiss jawa temasuk tumbuhan langka berbentuk semak dengan bunga berumpun. Sedangkan edelweiss eropa memiliki bunga yang tidak berumpun. Akan tetapi keduanya sama-sama memiliki bunga yang cantik.

     Bunga edelweiss akan berkembang antara bulan juli-september. Tumbuhan ini penyebarannya bervariasi, akan tetapi lebih sering dijumpai didaerah berbatu dengan ketinggian 2000-2900 meter. Tumbuhan ini tidak beracun, bahkan sering dipakai dalam pengobatan tradisional untuk mengobati perut dan pernafasan. tumbuhan ini memiliki bulu-bulu yang tebal untuk melindungi dari dingin, kering dan radiasi UV.

     Didaerah Wamena juga terdapat bunga abadi. Bunga abadi khas wamena ini diyakini bisa bertahan lama hingga bertahun-tahun layaknya bunga edelweiss. Bunga ini dapat ditemukan di pasar jibama atau ditoko souvenir, wamena.

     Memiliki bunga abadi dirumah mungkin unik juga . bisa bertahan lama dan tampilannya juga sangat cantik. Tapi belakangan pengambilan bunga edelweiss sudah mulai dilarang karena alasan kelangkaan.

Sumber: www.forumkami.net

0 komentar:

Posting Komentar