Selasa, 05 November 2013

Bedah Bariatrik Tingkatkan Kepuasan Seksual



Studi mengungkapkan, satu hingga dua tahun setelah menjalani bedah bariatrik (bariatric surgery), sejumlah wanita mengalami peningkatan kepuasan seksual

Bedah bariatrik adalah operasi untuk menurunkan berat badan pada pasien obesitas morbid (obesitas yang menyebabkan penyakit).

Studi yang dipublikasikan online di JAMA Surgery pada 4 November 2013 ini menunjukkan peningkatan kepuasan seksual pada wanita meliputi peningkatan dorongan seks, lubrikasi (cairan tubuh alamiah yang muncul dalam vagina wanita ketika dia terangsang secara seksual), hasrat seks.

Tak hanya itu, melalui tes darah, hormon seks pada wanita juga mengalami peningkatan pascabedah untuk menurunkan berat badan ini. Bahkan, kesuburan wanita juga bisa meningkat setelah berat badannya turun dalam jumlah banyak.

David Sarwer, penulis studi yang juga profesor di departemen psikiatri dan bedah Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania mengatakan peningkatan kepuasan seks pada wanita ini  terjadi kemungkinan karena penurunan berat badan menimbulkan perasaan positif terhadap fisik mereka, dan berdampak secara emosional.

"Seksualitas merupakan salah satu fenomena di mana perilaku kita terletak di persimpangan dari apa yang terjadi dengan kita secara fisik dan apa yang kita rasakan secara psikis," ungkap Sarwer.

Hal inilah juga yang terjadi pada setengah dari wanita yang mengaku butuh melakukan bedah bariatrik. Mereka mengaku mengalami tanda-tanda disfungsi seksual.

Sementara pada responden wanita yang mengalami obesitas, pada akhir tahun pertama pascabedah bariatrik, mereka mengaku mengalami peningkatan kepuasan seksual. Mereka juga mengaku lebih percaya diri, tidak mudah merasa depresi, dan lebih nyaman dengan tubuh mereka. 

Studi ini melibatkan 106 wanita dengan Indeks Massa Tubuh 44,5. Orang yang memiliki Indeks Massa Tubuh di atas 40 tergolong obes. Mereka menjalani bedah bariatrik yang terbagi dalam dua jenis, yakni operasi bypass lambung (85 pasien melakukannya), sementara  21 orang menjalani prosedur penjepitan lambung (gastric banding).

Setelah menjalani operasi, para wanita ini berhasil menurunkan berat badan rata-rata 32,7 persen pada tahun pertama, dan 33,5 persen di akhir tahun kedua.

Terlepas dari berhasil atau tidaknya mereka mencapai target maksimal penurunan berat badan, peningkatan kepuasan seksual tetap dapat mereka rasakan. Peningkatan dramatis dialami satu tahun setelah bedah padahal sebelumnya mereka kesulitan mendapatkan kepuasan seksual. 

"Saya pikir ini hal penting yang menunjukkan adanya interaksi dalam hal seksualitas antara fisik dan psikososial. Apakah level hormon yang meningkat kemudian mendorong peningkatan kepuasan seksual, atau apakah karena mereka merasa lebih baik dengan dirinya? Atau kombinasi keduanya?," terang Sarwer.

Pakar lain yang tidak terlibat dalam studi ini berpendapat bahwa temuan ini masuk akal.

"Ini adalah studi baru yang baik, menunjukkan bahwa bedah bariatrik memberikan banyak manfaat pada pasien," ungkap Dr Jaime Ponce, presiden the American Society for Metabolic and Bariatric Surgery.

Ponce mengatakan, penurunan berat badan bukan hanya menyeimbangkan hormon seks tapi juga mengontrol siklus menstruasi. Inilah mengapa pasien kemudian merasakan adanya peningkatan fungsi seksual.

Meski begitu, Ponce, menegaskan pentingnya menguji hasil studi ini pada populasi yang lebih besar. 

Sarwer mengatakan, studi ini rencananya juga akan dilakukan pada pria, tahun depan. Sangat mungkin, pria juga bisa mengalami peningkatan fungsi seksualnya setelah menjalani bedah bariatrik. Meski mungkin dampaknya tak sama seperti yang dialami para wanita, katanya.

""Kita tahu bahwa obesitas dan penyakit yang terkait dengannya bisa menyebabkan disfungsi ereksi. Obesitas dalam jangka panjang juga bisa menyebabkan kerusakan di jaringan ereksi," terangnya.

Studi yang sudah dilakukan pada wanita ini akan dipresentasikan di Obesity Week di Atlanta pada 14 November mendatang.


Sumber Kompas

0 komentar:

Posting Komentar