Minggu, 08 Juli 2012

Belajar Menjadi Manusia


     Apakah seorang manusia harus belajar untuk menjadi manusia? Mungkin pertanyaan ini terasa aneh, kog sudah manusia mesti belajar jadi manusia.  Ternyata menjadi manusia yang sebenarnya itu tidaklah gampang karena itu seorang manusia mesti belajar untuk menjadi manusia sebenarnya. Banyak sekali manusia diluar sana yang hanya tampilannya saja yang manusia tetapi sikap dan tingkah lakunya sudah  layaknya hewan. Jadi seperti apa sih sebenarnya manusia itu.

     Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia, bahkan para malaikat pun turun bersujud kepada manusia. Manusia diberi akal oleh Tuhan sehingga dapat belajar dan berkembang untuk terus jadi lebih baik dan ini merupakan salah satu kelebihan yang diberikan oleh Tuhan sehingga manusia dapat mengungguli makhluk Tuhan yang lain. Selain akal manusia juga diberikan nafsu yang juga dimiliki oleh makhluk Tuhan lainnya. Nafsu makan dan minum merupakan salah satu  nafsu dasar yang dimiliki manusia.

PENGEN COBA BISNIS PULSA GRATIS KLIK DISINI
AYO DAPAT UANG GRATIS KLIK DISINI
PENGEN HP ANDROID MURAH KLIK DISINI
CARI MOBIL BEKAS KLIK DISINI
PASANG IKLAN PROPERTI KLIK DISINI

     Dalam Kitab Suci, Tuhan selalu berseru untuk selalu menggunakan akal untuk mengontrol hawa nafsu. Karena  Hawa nafsu yang tidak terkontrol dan berlebihan dapat menyebabkan pengrusakan dan hilangnya nilai manusia pada orang tersebut. Karena itu perlunya penggunaan akal dalam pengontrolan hawa nafsu ini sehingga tidak berlebihan. Bertindak menggunakan hawa nafsu dan melupakan akal tentu bukanlah sikap dari seorang manusia.

     Jika kita melihat diluar sana, banyak sekali manusia yang diperbudak oleh hawa nafsunya sendiri. Padahal dunia ini diciptakan Tuhan untuk manusia, seharusnya manusia lah yang memimpin bumi Tuhan ini bukan terbalik manusia yang dipimpin oleh dunia. Banyak sekali contoh-contoh kerakusan manusia demi memenuhi keinginan nafsunya. Baik harta, jabatan, dan lain-lain membuat manusia lupa akan tujuan hidupnya yang sebenarnya. Banyak sekali manusia yang mengambil hak manusia lainnya hanya untuk memenuhi nafsunya.

     Apakah layak disebut manusia bagi orang yang telah mendewakan hawa nafsu dan melupakan akal. Padahal semua manusia sadar bahwa waktu hidup didunia ini singkat dan ketika kematian tiba tidak ada harta atau jabatan sedikitpun yang akan dibawa kecuali sehelai kain putih. Menjadi kaya tentulah tidak haram dan malah merupakan kesempatan untuk berbuat banyak kebajikan. Tetapi dalam proses menjadi kaya manusia tetap harus ingat pada Tuhan dan taat pada peraturan serta tidak berlebih-lebihan.

     Menjadi manusia sebenarnya memang tidaklah mudah, untuk itu kita perlu petunjuk (Kitab Suci) dan latihan sehingga akal kita selalu terjaga dan dapat mengontrol hawa nafsu. Semoga di akhir hayat kita bisa menjadi sebaik-baiknya manusia, dan sesuai firman Tuhan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling banyak manfaatnya.    

0 komentar:

Posting Komentar