Rabu, 05 Desember 2012

Awas Olahraga Berlebihan Bisa Bahayakan Jantung



     Olahraga sangat penting untuk menjaga tubuh tetap bugar. Namun, jika dilakukan secara berlebihan dan dalam jangka waktu yang lama, kegiatan olah tubuh ini dapat membahayakan jantung.
 
     Serangan jantung saat berolahraga sudah sering kali terjadi.
. Serangan yang berujung kematian ini sudah banyak memakan korban. Niat berolahraga agar sehat justru kontraproduktif, menjadi sakit, bahkan terenggut jiwanya.

     Ya, olahraga memang menyehatkan, tetapi jika dilakukan berlebihan justru akan merusak jantung. Para ahli telah memperingatkan bahwa olahraga ringan dan dilakukan teratur, termasuk jogging, memang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi tubuh. Namun, hal itu akan berbalik menjadi membahayakan jika dilakukan secara berlebihan dan terlalu lama. Kesimpulan ini didapat setelah meninjau beberapa penelitian pada kondisi kesehatan seorang pelari. 

     Dalam editorialnya sebanyak tiga halaman dalam jurnal Heart, ahli jantung dari Amerika Serikat, James O’Keefe dan Carl Lavie menyatakan, baik pelari maupun Anda yang ingin berolahraga lebih keras harus membatasi diri hanya melakukannya selama 30 sampai 50 menit dalam sehari. Lari maraton misalnya, sebaiknya dilakukan sesekali atau sekali dalam seumur hidup, bukan tantangan sehari-hari. Mereka memperingatkan, berolahraga intens selama lebih dari satu atau dua jam dapat merusak jantung, terutama menyebabkan jaringannya meregang, robek,dan luka sehingga meningkatkan kemungkinan perubahan dalam irama jantung. 

     Dua studi baru yang dipresentasikan di sebuah konferensi medis besar mendukung pernyataan bahwa olahraga, seperti banyak hal lain dalam hidup, paling baik dilakukan secara moderat atau sedang-sedang saja. Penelitian pertama, ditulis oleh salah satu penulis editorial dalam jurnal tersebut, yang melakukan pelacakan kesehatan pada lebih dari 50.000 orang selama 30 tahun.

     Diketahui, sebanyak 14.000 orang pelari dalam penelitian ini, sekitar 19% di antaranya lebih kecil kemungkinannya untuk lebih cepat meninggal dibandingkan partisipan yang lain selama waktu studi. Ketika dianalisis lebih mendalam, studi ini menunjukkan jika manfaat panjang umur akan terbatas pada mereka yang berlari antara lima sampai 20 mil per minggu saja. Sebaliknya, mereka yang berlari lebih jauh dari itu, tampaknya tidak akan berdampak lebih baik daripada mereka yang bukan pelari.

     Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa berlari dengan kecepatan tinggi hanya memberikan keuntungan yang sedikit, dibandingkan mereka yang menjalankan ”jogging nyaman” dengan kecepatan 6-7 mph. Hasil lainnya juga mengungkapkan, berlari selama 2-5 hari dalam seminggu lebih baik ketimbang dilakukan setiap hari. Studi kedua, yang dilakukan terhadap 20.000 orang Denmark, menemukan bahwa jogging dengan intensitas lambat akan menambahkan angka harapan hidup bagi yang melakukannya. 

     O’Keefe, yang berasal dari Saint Luke’s Mid America Heart Institute di Kansas City, dan Lavie, dari John Ochsner Heart and Vascular Institute di New Orleans, menyimpulkan, efek yang unik dan berdampak baik bagi tubuh diberikan oleh aktivitas fisik yang dilakukan secara moderat.

     ”Jika tujuan seseorang adalah untuk bersaing di kejuaraan maraton atau triathlon di Olimpiade Rio 2016, tentu akan membutuhkan latihan dengan intensitas tinggi selama berjam-jam dalam sehari. Namun, bagi mereka yang tujuannya hanya untuk membuat hidup lebih sehat dan panjang umur sambil menonton Olimpiade 2052 dari stadion, maka olahraga dengan intensitas lebih rendah akan lebih ideal,” kata keduanya seperti dikutip laman Dailymail. 

     Ahli jantung dari Siloam Hospitals Lippo Village,Dr Antonia Anna Lukito SpJP FIHA FAPSIC FSCAI menuturkan,kegiatan olahraga memang sebaiknya dilakukan dengan intensitas sedang dan frekuensinya teratur. Idealnya,olahraga dilakukan selama 3-5 kali dalam seminggu dengan durasi cukup 30-40 menit saja.

     Saat mengolah tubuh, lanjut dia, badan akan mengeluarkan senyawa antioksidan yang berfungsi untuk ”menjinakkan” radikal bebas sehingga terhindar dari sejumlah penyakit. Apabila olahraga dilakukan secara mendadak dan dilakukan sekaligus dalam jangka waktu yang lama, yang keluar justru oksidan yang dapat memicu kerusakan jaringan, salah satunya otot-otot jantung. 

     ”Oksidan juga dapat menyebabkan kolesterol menjadi ganas dan meningkat dalam tubuh,” katanya.

TIKET PESAWAT PROMO DAN TERMURAH INDONESIAKLIK DISINI 
DAFTAR AGEN TOUR DAN TRAVEL TERMURAH SEINDONESIA KLIK DISINI 
PENGEN LAPTOP ATAU GADGET MURAH KLIK DISINI 
PENGEN COBA BISNIS PULSA GRATIS KLIK DISINI 
AYO DAPAT UANG GRATIS KLIK DISINI

0 komentar:

Posting Komentar