Di tengah keterbatasan sistem persenjataan,
kemampuan pasukan elite TNI mendapat
pengakuan dunia. Sesuai namanya, pasukan ini dipilih dari anggota pasukan
terbaik. Dilatih keras dan dipersenjatai dengan peralatan terbaik.
Personelnya mempunyai kemampuan di atas
rata-rata. Mereka mampu melaksanakan misi-misi terbatas yang tidak mampu
dilakukan pasukan reguler. Dalam beroperasi, mereka biasanya ditugaskan dalam
unit-unit kecil. Masuk jauh ke dalam daerah musuh sebagai pembuka serangan atau
sabotase.
Belakangan saat aksi teror marak, mereka juga
disiapkan dengan kemampuan antiteror, antisabotase dan pembebasan VIP di
pesawat, bus atau kereta api.
Sejumlah negara seperti Amerika Serikat,
Australia, Inggris, Korea Selatan, China dan lainnya, langganan berlatih dengan
mereka. Sejumlah pujian pun dialamatkan pada pasukan elite TNI. Soal kemampuan perseorangan dan semangat tempur, TNI memang pantas menepuk dada.
Berikut 5 satuan elite TNI dengan kemampuan terbaik.
1. Sat-81 Kopassus TNI AD
Pasukan elite di tubuh Komando Pasukan
Khusus TNI AD ini diakui sebagai
pasukan terbaik ketiga di dunia, setelah Special Air Services (SAS) Inggris dan
Sayeret Matkal. Anggotanya dipilih dari anggota satuan baret merah yang
terbaik. Pasukan elite di dalam elite.
Pasukan ini dibentuk 30 Juni 1982. Awalnya
bernama Detasemen 81 (Den-81) Kopassandha dengan komandan pertama Mayor (Inf)
Luhut Binsar Panjaitan dengan wakil Kapten (Inf) Prabowo Subianto.
Pembentukannya tak lepas dari kasus
pembajakan pesawat DC-9 Garuda di Woyla, Thailand tanggal 31 Maret 1981.
Namanya sempat berubah menjadi Satuan 81 Penanggulangan Teror (Sat-81 Gultor).
Lalu sempat juga menjadi Grup 5 antiteror, saat Prabowo menjadi Danjen
Kopassus.
Tahun 1996, nama Kopassus kembali mencuat
setelah berhasil membebaskan sandera Organisasi Papua Merdeka (OPM). Beberapa
peneliti asing diselamatkan setelah disandera berbulan-bulan di belantara
Papua.
2.
Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL
Satuan elite TNI Angkatan Laut ini memiliki spesifikasi untuk mengatasi sabotase
di laut. Mereka jagoan membebaskan sandera dalam kapal, mengatasi pembajakan
kapal laut, sampai menyusup ke perairan musuh untuk merebut obyek tertentu.
Denjaka dibentuk 13 November 1984.
Sebenarnya TNI AL juga mempunyai satuan elite lain, Komando Pasukan Katak
(Kopaska).
Soal persenjataan, personelnya dibekali
peralatan terbaik. Antara lain submachine gun MP5, Daewoo K7, senapan serbu
G36, HK416, serta pistol Beretta dan SIG Sauer 9 mm.
Walau berspesifikasi laut, Personel
Denjaka juga mampu bertempur di darat dan melakukan infiltrasi lewat udara.
3.
Detasemen Bravo 90 TNI AU
Dibanding dua kakaknya di Sat-81 TNI AD dan Denjaka TNI AL, Bravo bisa
disebut anak bungsu. Den Bravo 90 dibentuk tahun 1990 di Markas Korps Pasukan
Khas TNI AU, Margahayu Bandung.
Karena lahir di tubuh TNI AU,
pasukan ini memiliki spesialisasi antiteror udara.
Tak cuma itu, Bravo-90 juga melengkapi
personelnya dengan beragam kualifikasi khusus tempur lanjut. Mulai dari combat
free fall, scuba diving, pendaki serbu, teknik terjun HALO (High Altitude Low
Opening) atau HAHO (High Altitude High Opening), para lanjut tempur,
pertempuran jarak dekat dan antiteror.
Pasukan Bravo diseleksi dari anggota Korps
Pasukan Khas TNI AU yang telah
menyelesaikan pendidikan terjun dan komando. Hanya mereka yang lulusan terbaik
bisa bergabung.
4.
Batalyon Raiders TNI AD
Adalah Kepala Staf TNI AD Jenderal Ryamizard Ryacudu yang punya ide membentuk pasukan
elite di seluruh Komando Daerah Militer (Kodam). Maka Ryamizard meningkatkan
kualifikasi 10 pasukan infanteri reguler menjadi Raiders. Sebagian personel
Raiders dilatih kemampuan antiteror di Pusdik Passsus milik Kopassus.
Pasukan ini memiliki kemampuan sebagai
pasukan anti-teroris untuk pertempuran jarak dekat, lawan gerilya dengan
mobilitas tinggi dan melakukan pertempuran-pertempuran berlanjut. Kemampuannya
tiga kali pasukan infanteri biasa.
Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk
memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat batalyon infanteri biasa. Mereka
dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari
helikopter.
Pasukan elite ini diresmikan Jenderal
Ryamizard tanggal 22 Desember 2003. Mungkin karena Raiders, Indonesia bisa
mendapat predikat negara yang memiliki pasukan elite terbanyak.
5.
Peleton Intai Tempur Kostrad
Peleton Intai Tempur (Tontaipur) adalah
satuan elite Kostrad. Jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 100 orang yang
dibagi dalam dua peleton. Dilatih keras untuk misi-misi sulit.
Tim ini punya ciri khas menggunakan
senapan AK (Avtomat Kalashnikov), untuk perwiranya dibekali senapan Baby AK
yang lebih pendek dan biasa digunakan pasukan elite Rusia Spetnaz.
Personel Tontaipur jago menyusup lewat
darat, laut maupun udara. Mereka bisa bertahan dalam air berjam-jam hanya
berbekal buluh bambu.
DAFTAR AGEN TOUR DAN TRAVEL TERMURAH SEINDONESIA KLIK DISINI
PENGEN LAPTOP ATAU GADGET MURAH KLIK DISINI
PENGEN COBA BISNIS PULSA GRATIS KLIK DISINI
AYO DAPAT UANG GRATIS KLIK DISINI
0 komentar:
Posting Komentar