Kesuksesan facebook dan twitter sebagai
jaringan social memang sangat menakjubkan. Apalagi Indonesia merupakan salah
satu Negara yang paling aktif dalam jaringan social ini. Namun, sayangnya,
mayoritas tweet para pengguna Twitter di Indonesia terkait dengan hal-hal
yang dianggap remeh dan gosip.
Padahal, penggunaan Twitter untuk hal-hal yang penting sangat
memberikan manfaat. Misalnya, berbagi pengetahuan dan belajar tentang Indonesia
secara lebih mendalam. Atas konsep inilah muncul talkshow Twitter melalui tagar #Twitteriak.
"Inspirasinya kami lihat Twitter,
isinya gosip. Akhirnya kami buat konten untuk pembelajaran bersama, konsepnyatalkshow. Kami
undang tamu yang ahli di bidang tertentu," kata Damar Juniarto, Founder
Tanam Ide Kreasi, pengembang #Twitteriak.
Kehadiran akun tersebut, dia menjelaskan,
untuk memberikan konten alternatif di antara konten-konten Twitter yang dianggap tidak begitu penting.
"#Twitteriak ingin meneriakkan
sesuatu di tengah konten tersebut," ujar pria yang akrab dipanggil Amang
ini.
Sejak didirikan pada November tahun lalu,
tagar ini telah melakukan tiga season talkshow. Setiap season terdiri atas 24 episode dengan
tema besar talkshow yang sudah ditentukan.Talkshow ini diselenggarakan setiap hari Selasa
mulai pukul 11.00-14.00 WIB. Setiap seasonmenghabiskan
waktu selama 6 bulan.
"Tapi, di luar jadwal tersebut, kami
juga mengadakan Twitteriak edisi
spesial, topik tertentu yang lagi hangat," ujar lulusan Sosiologi
Universitas Indonesia.
Pada season pertama, Twitteriak telah menghadirkan tamu, salah satunya Salman Aristo,
penulis naskah film "Sang Penari". Di season kedua, telah menghadirkan tamu Suyadi
atau Pak Raden. "Nah, kasus Si Unyil-nya Pak Raden itu, awalnya dari talkshow Twitteriak,"
ujarnya.
Untuk season ketiga ini, talkshow mengambil topik besar menemukan
kembali wajah dan identitas Indonesia. Ia melanjutkan, kategori tema yang
diangkat yaitu isu sosial, sejarah, dan sastra.
Konsep Talkshow
Secara konseptual, talkshow ini mengumpulkan pertanyaan dari pengguna Twitter dengan mengirimkan ke #Twitteriak. Pengguna cukup menyebutkan pertanyaan dengan menyertakan tagar tersebut, kemudian tagar tersebut akan meneruskan ke tamu yang diundang dalam setiap jadwal talkshow.
Secara konseptual, talkshow ini mengumpulkan pertanyaan dari pengguna Twitter dengan mengirimkan ke #Twitteriak. Pengguna cukup menyebutkan pertanyaan dengan menyertakan tagar tersebut, kemudian tagar tersebut akan meneruskan ke tamu yang diundang dalam setiap jadwal talkshow.
Setiap pertanyaan dipastikan akan dijawab
oleh tamu dan di-retweet oleh Twitteriak.
"Poinnya di sini adalah memberikan ruang untuk mengajukan pertanyaan ke
tamu tertentu. Kan tidak setiap saat tweet dibalas, karena yang bersangkutan
sibuk, kalau ini pasti dijawab," ujarnya.
Semangat yang dibawa dari tagar ini,
menurut dia, ingin menampilkan sesuatu yang dianggap publik tidak penting
menjadi penting.
Ternyata, konsep talkshow ini mendapat sambutan yang bagus. Amang
mengatakan, setiap talkshow rutin pada Selasa, jumlah pengguna Twitter yang menyimak talkshow mencapai 200 ribu dan saat ini jumlah follower mencapai 790.
Antusiasme yang tinggi tersebut kemudian
ditindaklanjuti dengan inovasi platform. Twitteriak
sudah mencoba ke layanan live streaming,
sehingga pengguna Twitter dapat menonton talkshow nyata dan langsung bisa men-tweet pada saat online.
Tampilan live streaming dapat
disaksikan di Twitteriak.alineatv.com.
"Ke depan, Twitteriak tiap Selasa tetap ada, dan
sebulan sekali bikin talkshow betulan," ujarnya. Dengan gerakan
ini, ia berambisi untuk memberikan media alternatif dibandingkan dengan media mainstream tradisional yang sudah ada.
DAFTAR AGEN TOUR DAN TRAVEL TERMURAH SEINDONESIA KLIK DISINI
PENGEN LAPTOP ATAU GADGET MURAH KLIK DISINI
PENGEN COBA BISNIS PULSA GRATIS KLIK DISINI
AYO DAPAT UANG GRATIS KLIK DISINI
0 komentar:
Posting Komentar