Senin, 15 Oktober 2012

Ada Batu Berwajah Manusia di Garut



     Fenomena batu unik memang sudah banyak terjadi, salah satu contohnya adalah stone henge yang masih jadi misteri hingga saat ini. Tapi untuk melihat stone henge anda harus menuju keluar negeri. Tapi jangan berkecil hati karena fenomena unik tentang batu bisa anda lihat juga kog di Indonesia. Tepatnya berada di daerah garut yang baru-baru ini ditemukan adanya batu yang berwajah manusia
     Warga Garut dikejutkan dengan penemuan batu berwajah manusia di areal kebun warga, di Kampung Babakan Tanjung, Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat. Di batu berdiameter sekitar 2 meter itu terdapat ukiran dua mata, hidung dan mulut, bila dilihat dari jarak tertentu akan terlihat wajah manusia.
     Warga menemukan batu itu saat mengeringkan kolam untuk dijadikan lahan garapan pertanian. Saat pertama kali ditemukan batu ini mengeluarkan air pada 2009 sampai 2011 lalu. Fenomena itu membuat warga menyebutnya sebagai batu menangis.
     Meski demikian, hasil penelitian yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut memperlihatkan batu itu bukan karya manusia. Ukiran berbentuk wajah itu terjadi akibat dipengaruhi oleh faktor alam.
     "Saya sudah meninjau ke lokasi dan melihat batunya langsung dan itu saya kira karena faktor alam, bukan dibuat oleh manusia," kata Kepala Bidang Kebudayaan dan Kepurbakalaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Garut, Warjita, di Garut, Minggu (14/10), seperti dilansir Antara.
     Menurut dia, batu alam itu merupakan hasil muntahan dari letusan Gunung Guntur yang berada tidak jauh dari lokasi penemuan. Dari hasil penelitian, bentuk bentuk ukiran mata, hidung dan mulut sebenarnya tidak terlihat jelas bentuknya, tetapi ketika diperhatikan dengan bayangan wajah manusia maka terbentuk seperti raut muka manusia.
     Keberadaan batu itu, lanjut Warjita, sama seperti batu umumnya yang tersebar daerah sekitarnya akibat letusan Gunung Guntur abad ke-18 dan ke-19. "Jadi ukirannya tidak ada unsur dibuat atau perbuatan manusia pada zaman terdahulu," katanya.
     Hasil penelitian yang dilakukan tidak ditemukan adanya benda-benda bersejarah lainnya di sekitar lokasi. Meski demikian, demi memastikan kebenaran batu itu disebabkan faktor alam, Dinas Pariwisata dan Budaya akan mengundang tim dari balai arkeolog Bandung untuk melakukan penelitian.
     "Untuk memastikannya kita serahkan ke balai arkeolog Bandung untuk bisa memberikan kepastian kepada masyarakat, bahwa ukiran batu itu terbentuk oleh alam," katanya.

TIKET PESAWAT PROMO DAN TERMURAH INDONESIAKLIK DISINI 
DAFTAR AGEN TOUR DAN TRAVEL TERMURAH SEINDONESIA KLIK DISINI
PENGEN LAPTOP ATAU GADGET MURAH KLIK DISINI 
PENGEN COBA BISNIS PULSA GRATIS KLIK DISINI 
AYO DAPAT UANG GRATIS KLIK DISINI

0 komentar:

Posting Komentar