Sabtu, 28 Juli 2012

Perjalanan dan Asal Usul Tempe


     Di bulan ramadhan tahun ini harga tempe digadang-gadang akan naik, hal ini disebabkan karena harga kedelai yang naik cukup tinggi. Tempe memang merupakan salah satu makanan favorit rakyat Indonesia, tempe kaya akan protein yang dibutuhkan oleh tubuh dan harganya juga terjangkau. Bahkan saat ini tempe sudah mulai mendunia, dilihat mulai maraknya penyebaran tempe diberbagai Negara. Orang luar negeri mengganti konsumsi daging dengan tempe karena tempe kaya akan protein tetapi rendah kolesterol. Konsumsi tempe di Indonesia sangat besar hingga pemerintah mesti melakukan impor kedelai untuk mencukupi kebutuhan dalam negeri.

     Tahukah anda, jika banyak olahan kedelai berasal dari negeri Cina atau Jepang, maka tempe adalah produk asli Indonesia. Walaupun tidak terlalu jelas kapan pertama kali pembuatan tempe dimulai, namun tempe ini sudah ada sejak berabad-abad lalu di Indonesia. Terutama dalam tatanan budaya makan masyarakat jawa khususnya didaerah yoyakarta dan Surakarta. Kata tempe ditemukan pada Manuskrip Serat centhini bab 3 dan bab 12 dengan seting jawa abad ke-16. Didalam Manuskrip itu terdapat penyebutan nama hidangan jae santen temped dan kadhele tempe srundengan.

    Dalam catatan sejarah yang lain, pada awalnya tempe dibuat dari kedelai hitam yang berasal dari masyarakat pedesaan traditional jawa. Mungkin dikembangkan didaerah Mataram, jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.

PENGEN COBA BISNIS PULSA GRATIS KLIK DISINI
AYO DAPAT UANG GRATIS KLIK DISINI
PENGEN HP ANDROID MURAH KLIK DISINI
CARI MOBIL BEKAS KLIK DISINI
PASANG IKLAN PROPERTI KLIK DISINI

     Kata tempe sendiri diduga berasal dari bahasa jawa kuno. Pada zaman jawa kuno terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang bernama tumpi.   Tempe segar yang berwarna putih terlihat memiliki persamaan dengan makanan tumpi. Selain itu terdapat rujukan mengenai tempe dari tahun 1875 dalam sebuah kamus bahasa jawa-belanda.

     Sumber lain mengatakan bahwa pembuatan tempe diawali semasa era tanam paksa di jawa. Pada saat itu, masyarakat jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan seperti singkong, ubi, dan kedelai, sebagai sumber pangan. Selanjutnya teknik pembuatan tempe menyebar keseluruh Indonesia, sejalan dengan penyebaran masyarakat jawa yang bermigrasi ke seluruh penjuru tanah air.

     Indonesia merupakan Negara produsen tempe terbesar di dunia. Kita cukup bangga dengan dikenalnya tempe oleh masyarakat dunia sekarang. Semoga masalah naiknya harga kedelai saat ini tidak membuat para produsen tempe bangkrut serta dibutuhkannya peran serta pemerintah untuk mengembangkan teknologi agar kita bisa meningkatkan produksi kedelai sehingga tidak perlu mengimpor dari Negara lain.

Sumber: wikipedia

0 komentar:

Posting Komentar