Senin, 23 Juli 2012

Antara Musik dan Memori


      Mungkin sudah bukan rahasia bahwa bermusik dapat meningkatkan kecerdasan otak. Bermain musik tentu akan meningkatkan kemampuan dari otak kanan. Hal ini juga lah yang membuat banyak orang tua yang mulai mengenalkan musik pada anak pada usia dini, bahkan ibu hamil pun mulai mengenalkan musik pada janin yang dikandungnya. Berdasarkan penelitian, musik memang meningkatkan kemampuan otak anak. Ketika dibandingkan antara anak yang belajar musik dan tidak, terlihat anak yang belajar musik dapat menghafal banyak kata daripada anak yang tidak belajar musik.

     Dari penelitian ini para peneliti  menyimpulkan adanya hubungan antara musik dan memori. Latihan bermusik dapat meningkatkan kemampuan memori anak, sehingga anak yang berlatih musik dapat menghafal banyak kata daripada anak yang tidak belajar musik.

PENGEN COBA BISNIS PULSA GRATIS KLIK DISINI
AYO DAPAT UANG GRATIS KLIK DISINI
PENGEN HP ANDROID MURAH KLIK DISINI
CARI MOBIL BEKAS KLIK DISINI
PASANG IKLAN PROPERTI KLIK DISINI

     Apakah anda tahu dengan efek Mozart. Pada tahun 1993,  muncul dugaan bahwa mendengarkan musik Mozart akan membuat anda pintar. Karena itu, CD kumpulan musik Mozart bagi para bayi pun banyak tersebar dimana-mana. Dimana CD ini diklaim bahwa musik klasik ini dapat mengingatkan pertumbuhan otak pada bayi. Namun hingga kini belum ada bukti yang nyata mengenai hal ini. Kelihatannya, efek pada kemampuan kognitif ini berlaku bagi semua stimulus yang dapat dinikmati Indera Pendengaran.

     Nina Kraus dan Bharath Chandrasekaran yang merupakan ahli syaraf dari Northwestern University di Evanston melaporkan hasil penelitiannya di jurnal Nature Reviews Neuroscience. Mereka menemukan bahwa latihan musik dapat mengubah bentuk otak sehingga kemampuan akademik bertambah. Mereka dengan tegas berpendapat bahwa latihan musik disekolah harus terus ditingkatkan untuk meningkatkan kemampuan belajar dan latihan mendengar dalam kecerdasan bahasa. Musik merupakan senam bagi otak yang memperkaya nilai-nilai kreativitas, kehidupan social dan kemanusiaan.

Sumber: world-science.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar