Sabtu, 21 April 2012

Sejarah Mengacungkan Jari Tengah


     Mengacungkan jari tengah merupakan salah satu tindakan yang dilakukan oleh seseorang untuk menghina orang lain sebagai wujud ketidaksenangan atau kekecewaan. Tindakan tak terpuji seperti ini biasa kita lihat pada film-film Hollywood atau didunia barat sana. Tetapi akhir-akhir ini kayaknya tindakan ini menjadi sangat populer diseluruh dunia apalagi dikalangan remaja. Sebenarnya sejak kapan sih tradisi ini dilakukan dan apa sih maksud dari mengacungkan jari tengah tersebut.

     Ternyata symbol mengacungkan jari tengah ini sudah ada sejak abad ke 4 sebelum masehi (data catatan sejarah dari BBC). Tradisi zaman pra sejarah ini ditemukan di Athena atau Yunani kuno. Ceritanya pada saat itu ada seseorang bernama Diogenes yang merupakan seorang filsuf terkenal tengah mengkritik seorang politikus yang ahli pidato bernama Demosthenes. Karena kesal, Diogenes mengacungkan jari tengahnya dihadapan para tamu Demosthenes dan menghina Demosthenes sebagai seorang penggombal.
Diogenes yang pertama kali melakukan tindakan mengacungkan jari tengah ini merupakan filsuf nyentrik yunani yang secara ekstrem selalu tinggal didalam tong kayu untuk menunjukkan kritiknya pada hidup yang memuja kekayaan dunia.

     Desmond Morris yang seorang antropolog menyebutkan bahwa mengacungkan jari tengah merupakan tindakan  penghinaan yang paling tua. Jari tangah merupakan symbol phallus atau kemaluan laki-laki dan jari lain yang mengepal adalah symbol buah zakar. Dengan menunjukkan tindakan ini kepada orang lain, seolah-olah anda ingin menunjukkan kemaluan kepada orang lain, menurut Morris. Bahkan beberapa abad kemudian orang romawi menyebut jari tengah sebagai digitus impudicus atau jari penghina.

     Terlepas dari populernya tindakan ini tentunya hal ini tetap merupakan tindakan tidak terpuji. Setelah mengetahui tentang sedikit sejarah dan maksud dari tindakan mengacungkan jari tengah diharapkan agar kita dapat lebih bijak dalam setiap tindakan dalam hidup kita. Jangan jadikan diri kita manusia yang senang menghina orang lain tetapi jadikan lah diri kita manusia yang senang membantu orang lain.

0 komentar:

Posting Komentar