Selasa, 26 Juni 2012

Pertanyaan Seputar Supplemen


     Untuk meningkatkan stamina ketika bekerja atau melakukan aktivitas maka banyak yang mengkonsumsi suplemen. Suplemen dianggap vitamin tambahan yang berguna bagi tubuh.  Ternyata banyak juga orang yang masih memiliki pertanyaan tentang penggunaan suplemen ini. Setidaknya ada tujuh permasalahan yang sering ditanyakan terkait penggunaan suplemen bagi kesehatan. Berikut adalah penjelasannya:  

1. Bagaimana cara terbaik menyimpan suplemen vitamin dan mineral?

     Cahaya, kelembaban, dan panas yang berlebihan dapat mengurangi efektivitas suplemen vitamin dan mineral. Jadi, tempat terbaik untuk menyimpannya adalah di tempat yang kering dan sejuk, misalnya di lemari obat dan meja di samping tempat tidur. Jangan simpan suplemen di dalam lemari es. Ketika dikeluarkan dari lemari es ke tempat bersuhu ruang, akan terjadi kondensasi di dalam botol.

     Meski demikian, ada beberapa jenis suplemen nonvitamin yang sebaiknya disimpan di dalam kulkas. Karena itu, sebaiknya Anda selalu membaca label di botol kemasan. Juga, jangan lupa untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa.

PENGEN COBA BISNIS PULSA GRATIS KLIK DISINI
AYO DAPAT UANG GRATIS KLIK DISINI
PENGEN HP ANDROID MURAH KLIK DISINI

2. Haruskah suplemen yang kedaluwarsa dibuang?

     Tanggal kedaluwarsa dibuat tentu ada maksudnya. Tanggal tersebut menunjukkan kapan vitamin atau suplemen tidak lagi efektif. Anda dilarang mengonsumsinya jika telah melewati tanggal kedaluwarsa. Jika vitamin ternyata sudah kedaluwarsa, padahal tersisa banyak, Anda harus membuangnya. Karena itu, sebaiknya Anda membeli dalam jumlah yang lebih sedikit.

3. Apa yang dimaksud "daily value"?

     Daily value menunjukkan persentase nutrisi tertentu dalam makanan, didasarkan pada pola makan 2.000 kalori. Daily value memberi gambaran kontribusi nutrisi tertentu pada pola makan sehari-hari, 5 persen atau kurang dianggap rendah untuk nutrisi tertentu dan 20 persen atau lebih adalah tinggi.

4. Apa perbedaan antara multivitamin untuk pria dan perempuan?

     Menurut Davir Kiefer, MD, dari Universitas Arizona, seperti dikutip WebMD, perbedaan utama adalah pada kadar zat besi. Perempuan belum menopause membutuhkan zat besi lebih banyak daripada pria karena kehilangan banyak zat besi ketika menstruasi. Setelah menopause, zat besi pria dan perempuan memiliki kadar yang sama. Selain itu, setelah menopause, perempuan membutuhkan lebih banyak kalsium daripada pria untuk kekuatan tulang.

5. Dapatkah penyakit menyebabkan defisiensi vitamin atau mineral?

     Ya. Kondisi seperti penyakit crohn dan kolitis, yang menyebabkan radang kronis di usus besar, dapat mengganggu penyerapan sejumlah vitamin atau mineral, sehingga menyebabkan defisiensi. Kecanduan alkohol tingkat parah juga bisa menyebabkan defisiensi, terutama vitamin B dan magnesium. Ketidakseimbangan jumlah bakteri baik, yang bertugas memecah makanan, juga dapat menyebabkan seseorang kekurangan vitamin atau mineral.

6. Haruskah saya khawatir dengan kelebihan asupan vitamin?

     Zaman sekarang, segala sesuatu yang memungkinkan untuk ditambah, pasti akan ditambah, termasuk vitamin dan mineral. Mulai dari air mineral dalam botol hingga jus jeruk. Kedengarannya ide itu memudahkan Anda mencukupi asupan vitamin dan mineral harian. Lalu, apakah Anda berisiko bila terlalu banyak mengasup nutrisi penting tersebut? Iya, apalagi jika Anda mengasupnya dalam dosis besar. Terlalu banyak vitamin C, misalnya, ditandai rasa mual, diare, dan kram perut. Terlalu banyak selenium menyebabkan rambut rontok, kelelahan, dan kerusakan saraf ringan. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka mengasup terlalu banyak vitamin dan mineral. Karena itu, ada baiknya minum suplemen vitamin dan mineral sesuai dosis yang tertera pada kemasan atau anjuran dokter.

7. Apa indikasi bahwa saya kekurangan salah satu vitamin atau mineral penting?

     Kekurangan vitamin atau mineral biasanya akan menunjukkan gejala, misalnya cepat lelah, kulit pucat, kuku atau rambut rusak, diare, daya ingat lemah, atau kekebalan tubuh menurun. Tentu saja, kekurangan vitamin atau mineral harus dalam kondisi sangat ekstrem sampai dapat menimbulkan gejala. Jika Anda khawatir kekurangan salah satu vitamin atau mineral, ada baiknya berkonsultasi ke dokter. Tes bisa dilakukan untuk mengukur kadar vitamin atau mineral penting, seperti vitamin D, vitamin B12, atau zat besi.

sumber: health.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar