Senin, 22 Desember 2014

Amankah Rokok elektronik


Kontroversi rokok elektronik memang masih dirasakan hingga hari ini. Sebagian mengatakan bahwa rokok elektronik lebih aman tetapi sebagian bilang bahwa efeknya sama saja. Tujuan dari rokok elektronik memang agar orang berhenti dalam menghisap tembakau. Rokok elektronik yang menggunakan baterai ini akan mengalirkan nikotin cair kedalam tubuh yang menghisapnya. Hingga kini eneliti pun belum dapat memperkirakan efek jangka panjang penggunaan rokok elekronik ini.

Menurut survey yang dilakukan kepada para pengguna rokok elektronik ternyata rokok elektronik memiliki dampak kecanduan yang lebih kecil daripada rokok tembakau. Para perokok elektronik tidak merasa terlalu impulsive atau uring-uringan ketika lama tidak merokok. Contohnya saja biasa di pagi hari para perokok elektronik lebih bisa menahan diri untuk tidak merokok.

Menurut foulds yang melakukan penelitian terhadap hal ini, ada beberapa alasan yang menyebabkan kenapa perokok elektronik ini tidak terlalu kecanduan. Pertama adalah efek nikotin tidak segera dirasakan otak saat menghisap rokok elektronik. Selain itu kadar nikotin rokok elekronik lebih kecil daripada rokok tembakau.

Selain itu, jika perokok tembakau mesti merokok ke area merokok yang agak jauh sehingga biasanya akan menghabiskan sebatang rokok baru kembali ke ruangan. Berbeda dengan perokok elektronik yang bisa dilakukan di ruangan, kebanyakan orang akan menghisap beberapa kali lalu melanjutkan pekerjaan dan beberapa menit kemudian menghisap satu atau dua kali lagi.

Meski rokok elektronik lebih sedikit mengandung zat penyebab kanker dan zat beracun lainnya disbanding rokok tembakau, namun efek jangka panjang dari rokok ini tetap tidak bisa disepelekan. Tentunya pilihan untuk berhenti merokok jauh lebih baik.   


Sumber Kompas

0 komentar:

Posting Komentar