Sabtu, 07 Juli 2012

Alasan Anak Membunuh Orang Tua



     Kejadian pembunuhan sesama anggota keluarga sedang marak diberitakan akhir-akhir ini. Memang sungguh mengherankan jika sampai ada anak yang tega membunuh orang tuanya sendiri, tapi itulah kenyataan  yang terjadi dalam realita hidup. Ada banyak alasan bagi sang anak membunuh orang tuanya seperti karena harta warisan, prilaku orang tua yang tidak baik, atau masalah pribadi lainnya. Sangat disayangkan jika anak yang seharusnya berbakti malah melakukan tindakan yang tidak bermoral.

     Ada pepatah yang mengatakan buah jatuh tidak jauh dari pohonnya  yang sering dikaitkan dengan prilaku anak  yang tidak jauh berbeda dari orang tuanya. Kira-kira valid gak ya pepatah ini, tetapi Saya percaya bahwa prilaku anak merupakan hasil didikan orang tua dan lingkungannya (walaupun saya belum punya anak boleh dong berpendapat). Anak terlahir dengan akal dan pikiran yang bersih dan kosong, ajaran orang tua dan lingkungan lah yang membentuknya jadi seperti apa dia. Karena itu tidak adil jika kita hanya menyalahkan sang anak tanpa menggugat para pendidiknya.

     Ada akibat pasti ada sebab. Seperti judul tulisan ini tentang anak yang membunuh orang tua yang merupakan akibat maka pasti ada sebab jua lah kenapa sang anak melakukan pembunuhan. Pada paragraph pertama telah disebutkan beberapa alasan kenapa sang anak membunuh orang tuanya, salah satunya tentang harta warisan. Sangat konyol jika mendengar alasan ini yang menandakan bahwa si anak lebih mencintai harta daripada orang tuanya. Ini juga menjadi pelajaran bagi orang tua untuk mengenalkan fungsi harta sebenarnya kepada sang anak. Jangan terlalu memanjakan anak dengan harta sehingga anak menganggap harta adalah segalanya baginya. Beritahu anak bahwa harta mesti digunakan dengan bijak untuk kebaikan karena harta adalah salah satu titipan Tuhan kepada hambanya.

     Selain harta warisan ada juga anak yang membunuh orang tua nya karena anak merasa benci kepada orang tua mereka. Alasan benci ini bermacam-macam misalnya tindakan orang tua yang kasar terhadap anak. Memang saya juga sering melihat para orang tua yang terbiasa bersifat kasar terhadap anaknya, padahal sikap ini akan menjadi bumerang bagi orang tua karena dapat membuat kepribadian anak menjadi keras. Karena itu hindari menyikapi anak dengan kasar tetapi berlemah lembutlah kepada mereka. Marah tentu boleh ketika anak melakukan kesalahan, tetapi marah lah pada kesalahannya bukan pada anaknya. Kasih sayang akan membentuk seorang anak yang peduli akan sekitarnya.

     Saya dalam tulisan ini bukan ingin mendukung si anak tetapi lebih mengingatkan kapada orang tua agar dapat mendidik anak dengan baik dan penuh kasih sayang, sehingga tidak ada lagi kejadian anak membunuh orang tuanya sendiri. Didikan orang tua sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, dan ini merupakan tugas penting orang tua dalam menjaga titipan Tuhan.

3 komentar:

  1. saya setuju atas hal ini.
    saya sebagai anak merasa terbebani oleh orang tua sendiri. orang tua saya suka membanding - bandingkan saya dengan anak lain , membicarakan kejelekan saya. saya sampai pernah berniat ingin bunuh diri , karena merasa bahwa hidup ini selalu pahit , menderita.
    hendaknya orang tua mengerti perasaan anak

    BalasHapus