Joko Widodo atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jokowi sekarang merupakan Gubernur
Jakarta yang baru. Walaupun sekarang bekerja didalam pemerintahan, dulunya jokowi merupakan seorang Pengusaha Mebel yang sukses. Kesuksesan
ini bahkan hingga mampu menjual produknya ke negeri orang. Ingin tahu tips dari Jokowi sebagai pengusaha,
berikut beritanya.
Sebelum menjadi wali kota
Solo dan gubernur DKI Jakarta, Jokowi adalah seorang pengusaha mebel kayu. Setelah
menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Kehutanan UGM tahun 1985, tidak lantas
menjadi pengusaha mebel meneruskan bisnis keluarganya. Jokowi sempat bekerja di sebuah BUMN di Aceh selama 1,5 tahun.
Ketika
merasa jenuh, Jokowi memutuskan berhenti bekerja dari BUMN dan
merintis bisnis mebel di Solo. Karena minimnya modal, Jokowi pun harus pinjam uang ke bank. Agunannya, sertifikat tanah
milik orangtua.
Saking
seringnya tidur di pabrik Jokowi juga hampir tak pernah membimbing anak belajar
atau membantu mengerjakan PR-nya. Namun bukan berarti Jokowi melepas anaknya begitu aja. Jokowi mengaku masih melakukan antar-jemput anak ke sekolah. Selama
itu pula istrinya Iriana menemani dirinya jatuh bangun merintis bisnis. Jokowi pun sukses dalam berbisnis.
Dalam
berbagai kesempatan, Jokowi kerap memberi pesan dan tips kepada para
pengusaha. Berikut lima tips sukses Jokowi.
1. Jangan membunuh yang kecil
Jokowi meminta kepada setiap entrepreneur harus bisa menjadi sinar
dan cahaya bagi setiap orang di kanan kirinya, khususnya bagi pengusaha kecil. Seorang entrepreneur
juga harus bisa menjadi mitra yang baik.
"Saya titip, jadilah
entreprenuer yang bisa kasih sinar ke pengusaha
kecil. Bukan malah mencaplok, bukan malah membunuh yang kecil," kata Jokowi, Sabtu (10/11).
2. Berani spekulasi
Jokowi mengatakan, jadi seorang entreprenuer juga harus bisa jadi
pahlawan.
"Kalau punya bisnis, jadilah pahlawan untuk diri sendiri. Pertarungan harus dimenangkan oleh kita. Harus punya spirit. Bisa jadi pahlawan diri sendiri, lingkungan, kota, dan negara," katanya.
"Kalau punya bisnis, jadilah pahlawan untuk diri sendiri. Pertarungan harus dimenangkan oleh kita. Harus punya spirit. Bisa jadi pahlawan diri sendiri, lingkungan, kota, dan negara," katanya.
Kepada para entreprenuer, Jokowi berpesan, untuk memulai suatu
bisnis, harus berani berspekulasi. "Tapi tetap harus ada kalkulasi. Harus
dihitung," tukasnya di Jakarta, Sabtu (10/11).
3. Kerja keras
Dengan optimisme yang tinggi, Jokowi memulai usahanya. Selain
optimistis, Jokowi juga tipe orang
yang suka kerja keras.
Dalam kesempatan berbincang
dengan merdeka.com, Jokowi
mengungkapkan, cukup lama dia memulai usahanya tersebut, bahkan hingga sembilan
tahun lebih, tak menemukan keberhasilan. "Saya dulu nggak punya tempat,
sewa saja masih mulai terbuat dari gedheg (anyaman bambu,)" ujar Jokowi.
Waktu itu Jokowi hanya punya tiga pembantu, sehingga mulai dari masah kayu
hingga membuat konstruksi dan nyemprot mebel dilakukan sendiri. "Tak hanya
memproduksi, bahkan untuk urusan marketing pun melakukan sendiri,"
ujarnya.
Jokowi mengaku sering bekerja melebihi jam kerja anak buahnya.
"Kalau cuma tidur pabrik itu biasa," ujarnya.
4. Rukun
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta pengusaha-pengusaha
muda Indonesia khususnya di wilayah Jakarta agar rukun.
"Yang rukun lah," kata
Jokowi di Balai Kota, Jakarta, Selasa (11/12).
Jokowi mengusulkan agar sesama pengusaha di Jakarta tergabung dalam
satu kesatuan konsorsium. Permintaan Jokowi ini bukan tanpa sebab. Alasan
utamanya adalah jika ada proyek supaya tidak diambil alih oleh pihak asing.
"Kalau ada proyek yang
besar, nggak bisa ditangani sendiri, konsorsium aja antar teman, yang rukun
lah, kalau yang muda-muda ini nggak rukun, nggak bersatu, nggak buat konsorsium
bareng-bareng, ya di ambil sama asing," jelas Jokowi.
5. Cek produk secara detil
Jokowi mengatakan sebelum
menjabat sebagai eksekutif, atau masih kerja sebagai pengusaha mebel. Jokowi
selalu melakukan pekerjaan secara detail, yakni mengecek proses pembuatan mebel
hingga pengepakan untuk dikirimkan.
"Kan waktu di mebel kayu
dulu sampai jam 12 malam saya cek satu-satu dari proses awal hingga
finishing," jelas dia, Jumat (26/10) malam..
Dia mengaku tidak suka duduk di
dalam ruangan hanya menunggu laporan. Tetapi akan lebih efektif jika mengetahui
langsung kondisi sebenarnya di lapangan.
"Saya enggak suka duduk di
dalam terus nunggu laporan dan tanda tangan, kalau di lapangan kan akan lebih
kebuka dan tahu bagaimana," jelas dia.
Jokowi pun mengatakan jika terjun langsung ke lapangan akan
memperoleh banyak informasi ke warga, dibanding dirinya berada di kantor.
"Kalau di lapangan kan akan
dapat banyak berita, kalau di dalam paling sedikit," kata dia.
DAFTAR AGEN TOUR DAN TRAVEL TERMURAH SEINDONESIA KLIK DISINI
PENGEN LAPTOP ATAU GADGET MURAH KLIK DISINI
PENGEN COBA BISNIS PULSA GRATIS KLIK DISINI
AYO DAPAT UANG GRATIS KLIK DISINI
0 komentar:
Posting Komentar