Rematik adalah masalah kesehatan yang
umumnya disebabkan oleh peradangan, pembengkakan, dan nyeri pada sendi atau
otot.
Beberapa penyakit rematik seperti
osteoartritis biasanya disebabkan keausan pada sendi, sedangkan rheumatoid
arthritis terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi hiperaktif - sistem
kekebalan tubuh menyerang lapisan sendi, menyebabkan nyeri sendi dan bengkak.
Berikut adalah tipe rematik dan gejalanya sebagaimana dilansir WebMD.
Tipe Rematik dan gejalanya
Osteoarthritis
Osteoarthritis dapat menyebabkan kerusakan pada
tulang rawan dari waktu ke waktu. Tulang rawan bertugas sebagai bantalan ujung
tulang dan memungkinkan sendi untuk bergerak dengan lancar. Osteoarthritis
biasanya menjadi tanda dari proses penuaan yang dapat mempengaruhi semua bagian
tubuh, terutama lutut, pinggul, punggung bawah, leher, dan jari-jari.
Gejala Osteoarthritis meliputi:
1.
Nyeri pada sendi
2.
Terjadi pembengkakan
3.
Bagian yang nyeri terasa kaku
4.
Terjadi kelemahan otot dan ketidakstabilan sendi
5.
Nyeri saat berjalan
6.
Kesulitan mencengkeram benda
7.
Kesulitan dalam berpakaian atau bahkan menyisir rambut
8.
Kesulitan duduk atau membungkuk
Untuk mendiagnosa osteoarthritis, dokter
akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda dan gejala yang Anda rasakan.
Kemudian dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik.
Rheumatoid Arthritis
Rheumatoid
arthritis membuat
sistem kekebalan tubuh menyerang jaringannya sendiri dan menyebabkan keluhan
seperti nyeri sendi, bengkak, dan kekakuan yang parah. Kondisi ini dapat
mengakibatkan kerusakan sendi permanen dan deformitas.
Gejala Rheumatoid arthritis meliputi:
1.
Nyeri sendi dan bengkak
2.
Nyeri pada beberapa bagian sendi (biasanya dalam pola simetris)
3.
Nyeri pada organ lain
4.
Merasakan kekakuan, terutama di pagi hari
5.
Kelelahan
6.
Demam
7.
Muncul benjolan yang disebut nodul rheumatoid
Untuk mendiagnosa Rheumatoid arthritis,
dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan Anda dan melakukan pemeriksaan
fisik. Juga, X-ray dan tes darah kemungkinan akan dilakukan.
Lupus
Lupus eritematosus sistemik atau LES merupakan penyakit autoimun, yang penyebabnya belum diketahui.
Lupus eritematosus sistemik atau LES merupakan penyakit autoimun, yang penyebabnya belum diketahui.
Gejala lupus termasuk:
1.
Nyeri sendi
2.
Kelelahan
3.
Kekakuan
4.
Ruam, termasuk "ruam kupu-kupu" di bagian pipi
5.
Sensitivitas terhadap matahari
6.
Rambut rontok
7.
Perubahan warna pada jari tangan atau kaki bila terkena dingin (disebut
fenomena Raynaud)
8.
Rasa nyeri di bagian organ internal, seperti ginjal
9.
Kelainan darah, seperti anemia dan masalah pembekuan darah
10.
Nyeri dada sebagai akibat radang selaput jantung atau paru-paru
11.
Kejang atau stroke
Untuk mendiagnosa lupus, dokter akan
bertanya tentang riwayat kesehatan Anda, melakukan pemeriksaan fisik, dan tes
laboratorium urutan sampel darah dan urin.
Ankylosing Spondylitis
Ankylosing Spondylitis
(AS) biasanya dimulai secara bertahap sebagai
nyeri punggung bawah. Ankylosing spondylitis lebih sering terjadi pada pria
muda, terutama semasa remaja hingga usia 30-an.
Gejala
ankylosing Spondylitis termasuk:
1.
Rasa nyeri yang bertahap di punggung bawah dan pantat
2.
Rasa nyeri di punggung bawah yang kian memburuk
3.
Rasa nyeri antara tulang belikat dan leher
4.
Rasa nyeri dan kekakuan di bagian belakang tubuh, terutama saat beristirahat
5.
Rasa nyeri dan kekakuan hilang ketika mulai beraktivitas
6.
Nyeri pada punggung bagian tengah dan kemudian punggung atas dan leher (setelah
5-10 tahun).
7.
Pada tingkat lanjut, tulang belakang terasa lebih kaku. Ini membuat seseorang
merasa sulit untuk membungkuk.
Sindrom Sjogren
Sindrom
Sjogren adalah
penyakit autoimun. Meskipun penyebab penyakit ini tidak diketahui, Sjogren lebih
sering terjadi pada wanita.
Gejala
Sjogren meliputi:
1.
Mata kering (kelenjar dalam mata tidak membuat air mata yang memadai)
2.
Iritasi mata dan perasaan terbakar di mata
3.
Mulut kering (kelenjar dalam mulut tidak memproduksi air liur yang memadai)
4.
Pembusukan gigi, penyakit gusi, sariawan
5.
Pembengkakan kelenjar parotis pada sisi wajah
6.
Rasa nyeri dan kekakuan (jarang)
0 komentar:
Posting Komentar