Kemampuan mahasiswa indonesia sebenarnya cukup
memiliki prestasi. Contohnya seperti berita dibawah ini tentang mahasiswa UGM yang berhasil menciptakan
Mouse dan Keyboard bagi para penyandang cacat. Tentunya penelitian
ini sangat bermanfaat sekali bagi para penyandang
cacat untuk lebih mudah dalam menggunakan komputer.
Mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Industri Universitas Gajah Mada
(UGM) Yogyakarta, berhasil menciptakan mouse
dan keyboard komputer khusus untuk penyandang disabilitas. Mouse dan
keyboard tersebut diberi nama Diamond (Difabel Mouse dan Keyboard). Dengan
hasil karya tersebut, penyandang
disabilitas tangan bisa mengakses komputer lebih nyaman dan mudah.
Hilmy
Andang Kurniawan, Ketua Tim Mahasiswa
UGM. mengatakan, pada awalnya hasil riset ini hanya untuk kepentingan lomba
I-Create di Bangkok tahun 2011 lalu.
"Berkat
prestasi tersebut kami dihubungi pihak PT Telkom Indonesia untuk
mengembangkannya," ujar Hilmy kepada wartawan, di Solo, Jawa Tengah,
Selasa (29/1).
Menurut
Hilmy, Diamond sengaja diciptakan memang untuk memudahkan penyandang
disabilitas tubuh bagian atas saat menggunakan komputer. Agar lebih mudah
penggunaannya terutama dengan kaki, Diamond lanjut Hilmy, dibuat lebih besar
dengan kemiringan tertentu dan diletakkan di bawah.
"Keyboard ini sudah kami modifikasi,
dengan hanya 34 tombol, lebih sederhana jika dibanding keyboard biasa, 46 tombol," imbuhnya.
Hilmy
menuturkan, 34 tombol tersebut terdiri 26 tombol huruf abjad seperti biasa,
sedangkan tombol lain menjadi satu dengan tombol simbol lainnya. Dengan
menggunakan ukuran sekitar 50 x 20 cm dengan ketinggian 15 cm dan kemiringan 15
derajat, maka Diamond akan lebih nyaman digunakan bagi penyandang disabilitas.
"Pada awalnya kita membuat prototipe Diamond ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 5 juta. Namun biaya tersebut bisa ditekan menjadi hanya. Rp 3 juta setelah adanya bantuan pengembangan dari PT Telkom. Untuk tahap awal, kita buat 10 buah dan diberikan kepada yayasan atau sekolah khusus bagi penyandang disabilitas," pungkasnya.
"Pada awalnya kita membuat prototipe Diamond ini menghabiskan anggaran sebesar Rp 5 juta. Namun biaya tersebut bisa ditekan menjadi hanya. Rp 3 juta setelah adanya bantuan pengembangan dari PT Telkom. Untuk tahap awal, kita buat 10 buah dan diberikan kepada yayasan atau sekolah khusus bagi penyandang disabilitas," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar