Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memaafkan buruh yang merobohkan pagar di Balaikota, Jakarta, pada Kamis (28/11/2013). Namun, dia berjanji akan memidanakan jika insiden tersebut terjadi untuk kali kedua.
"Ini kan sekali roboh. Nanti kalau yang dua kali roboh baru (pidana), hati-hati ya," ujarnya di Balaikota, Jumat (29/11/2013).
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menegaskan, pagar tersebut adalah aset pemerintah. Oleh sebab itu, sudah semestinya rakyat yang harus menjaganya, bukan merusaknya.
"Kalau yang ini ya ndak apa-apalah. Kita perbaiki nanti," ujarnya.
Sementara terkait tuntutan buruh agar Jokowi merevisi Upah Minimum Provinsi (UMP) 2014, Jokowi menampiknya. Menurut dia, penetapan UMP telah sesuai dengan mekanisme jelas.
"Waktu itu saya sudah mau ketemu, nyatanya ndak ada yang mau. Gimana, itu kan sudah sesuai dewan pengupahan," ujarnya.
Pagar Balaikota Jakarta roboh saat ratusan buruh melakukan aksi di depan Balaikota, Kamis (28/11/2013) sore. Pagar besi sepanjang 10 meter itu jatuh ke sisi halaman Balaikota.
Bukan hanya pagar, ujung pagar yang runcing pun patah. Sementara roda pagar pintu utama lepas dari pagar. Buruh mengklaim tidak sengaja merobohkan pagar.
0 komentar:
Posting Komentar