Berita duka kembali hadir di awal tahun 2014 ini. Pulau jawa
kembali mendapat bencana dengan meletusnya Gunung Kelud yang berada kira-kira
27 km sebelah timur pusat kota kediri. Gunung ini berada di perbatasan antara
Kabupaten kediri, Kabupaten Blitar, dan Kabupaten Malang. Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Jero Wacik mengungkapkan, letusan Gunung Kelud, Kamis (13/2/2014) malam,
mencapai ketinggian 17 kilometer.
Gunung
kelud merupakan salah satu gunung berapi yang cukup sering meletus dengan
rentang 9-25 tahun. Seperti kebanyakan gunung berapi lainnya di pulau jawa,
Gunung kelud terbentuk akibat proses subduksi lempeng benua indo-Australia
terhadap lempeng Eurasia. Gunung kelud telah meletus diperkirakan sejak tahun
1300, sehingga gunung ini termasuk salah satu gunung berapi yang berbahaya bagi
manusia.
Salah
satu ciri dari Gunung Kelud ini adalah dengan adanya danau kawah yang membuat
lahar letusan sangat cair dan dapat membahayakan penduduk sekitar.
Ternyata
aktivitas Gunung Kelud ini telah banyak memakan korban. Lebih dari 15.000 jiwa
meninggal sejak abad ke-15. Letusan pada tahun 1586 adalah letusan dengan
korban terbanyak yaitu mencapai 10.000 jiwa. Salah satu bahaya akibat letusan
gunung kelud ini adalah adanya banjir lahar dingin. Bahkan pada tahun 1919
banjir lahar dingin ini memakan korban hingga ribuan jiwa. Salah satu solusi
yang dibuat untuk mengatasi hal ini adalah dibuatnya sebuah sistem yang
mengalirkan lahar agar tidak memasuki pemukiman warga.
Sejak
2 february 2014 sebenarnya status Gunung Kelud sudah dinyatakan waspada. Kemudian
pada tanggal 10 Februari, status Gunung Kelud kembali ditingkatkan menjadi
siaga. Hingga akhirnya pada pukul 21.15 tadi malam, Gunung Kelud sudah
berstatus awas. Dan status ini merupakan status paling tinggi, yaitu level 4.
Namun tak lama berselang yaitu sekitar pukul 22.50 akhirnya erupsi Gunung Kelud
terjadi.
Kita
memang tidak bisa melawan kehendak alam, tetapi tentu saja kita bisa bertindak
untuk membuat keadaan menjadi lebih baik atau menghindari terjadinya korban
jiwa. Semoga para korban diberi kan ketabahan, dan bencana ini segera berakhir.
Sumber:
Kompas dan Wikipedia
0 komentar:
Posting Komentar