Sering tidur mendengkur, pasti gak enak kan apalagi
kedengaran oleh orang lain. Tapi jangan takut karena sekarang sudah ada alat
untuk mencegah anda mendengkur. Pengen
tahu seperti apa cara kerjanya. Berikut beritanya.
Ada kabar baik bagi mereka
yang masih mencari solusi dalam menghentikan kebiasaan mendengkur? Ilmuwan menemukan sebuah metode baru dalam mengatasi
masalah ngorok. Para ahli menggunakan suatu alat yang dinamakan "chin
stroker". Alat ini merangsang otot-otot di bawah dagu dengan kejutan
listrik kecil. Rangsangan ini diyakini efektif dalam membantu meringankan
gejala sleep
apnea.
Sleep apnea merupakan henti napas saat tidur yang dicirikan dengan mendengkur. Suara dengkuran disebabkan oleh udara yang mengalir pada saluran napas yang sempit. Penyempitan saluran napas terjadi karena adanya gerakan lidah yang menutup tenggorokan. Selain lidah, jaringan lunak lainnya di tenggorokan juga dapat mengendur sehingga menutup saluran nafas.
Sleep apnea merupakan henti napas saat tidur yang dicirikan dengan mendengkur. Suara dengkuran disebabkan oleh udara yang mengalir pada saluran napas yang sempit. Penyempitan saluran napas terjadi karena adanya gerakan lidah yang menutup tenggorokan. Selain lidah, jaringan lunak lainnya di tenggorokan juga dapat mengendur sehingga menutup saluran nafas.
Sumbatan
pada saluran nafas akan menghentikan napas dan tanpa sadar mengakibatkan orang
tersebut terbangun untuk membuka kembali saluran. Itulah yang menyebabkan tidur
menjadi tidak pulas dan menurunkan kualitasnya. Kurang tidur telah banyak
dikaitkan dengan risiko penyakit jantung, hipertensi, hingga penurunan
produktivitas.
Sleep apnea terjadi pada 4
persen populasi orang paruh baya. Faktor risiko dari sleep apnea adalah kegemukan
dan konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat tidur. Kondisi ini juga banyak
terjadi pada wanita menopause. Perubahan hormonal pada wanita menopause akan
membuat otot tenggorokan lebih rileks daripada biasanya.
Chin stoker saat ini masih
dikembangkan dan diuji coba di Guy's and St Thomas' NHS Foundation Trust di
London. Teknik ini dikenal sebagai stimulasi listrik transkutan berkelanjutan
ditujukan untuk dapat merangsang otot-otot yang mengendalikan lidah dan
jaringan lain di tenggorokan, sehingga tidak lagi menutupi saluran napas.
Lantaran saluran napas tidak tertutup, maka tidak akan ada dengkuran.
Elektroda
ditempatkan pada kedua sisi tenggorokan tepat di bawah rahang. Elektroda akan
memberikan kejutan listrik kecil yang menyebabkan otot berkontraksi, menarik
terbuka jalan napas.
Sebuah
studi yang telah dilakukan sebelumnya melibatkan 33 pasien sleep apnea. Penggunaan teknik
ini selama 10 menit di malam hari pada otot Genioglossus, yaitu otot yang
membentang dari dagu ke lidah, dapat membantu memperluas saluran napas.
Studi
lain kecil, dengan enam pasien, di Tohoku University School of Medicine di Jepang
menemukan penggunaan alat dapat membantu memperbaiki 50 persen dari gejala.
Saat ini
para dokter di Guy's and St Thomas' telah mengembangkan versi baru dari alat
tersebut. Alat ini memungkinkan untuk mendeteksi adanya suara dengkuran dan
secara otomatis memberikan ledakan arus listrik hingga bernapas kembali normal.
Arus
listrik didesain tidak menyakitkan, sehingga tidak sampai membangunkan pasien.
Alat ini sedang diuji coba pada sekitar 50 pasien.
0 komentar:
Posting Komentar