Diabetes merupakan salah satu penyakit
yang cukup serius dan memiliki dampak besar bagi tubuh. Berbagai penyakit
komplikasi dapat timbul karena diabetes.
Pasien Diabetes
Mellitus khususnya tipe II kerap datang ke dokter dalam kondisi sudah mengalami
komplikasi. Kebanyakan pasien cenderung tidak menyadari kondisi pre-diabetes
yang dialaminya. Selain itu, banyak pula yang mempercayai informasi serta mitos-mitos yang tidak benar seputar diabetes.
Berikut ini adalah beberapa mitos keliru tentang penyakit diabetes yang perlu diluruskan. Mitos diabetes yang berkembang memang
banyak, namun yang disajikan berikut hanyalah 10 informasi yang dirangkum dari
berbagai sumber :
1. Diabetes diturunkan menyilang, dari ibu ke
anak lelakinya, atau dari ayah ke anak perempuannya.
Faktanya: Punya riwayat keluarga menderita diabetes memang menaikkan resiko diabetes. Tetapi, punya golongan darah
yang sama dengan ayah belum tentu membuat Anda otomatis terkena diabetes. Demikian juga diabetes yang ditularkan secara
menyilang hanya mitos. Terkena diabetes
atau tidak itu tergantung pola makan dan gaya hidup. Kalau gaya hidup yang
diikuti sehat, risiko diabetes dapat
dihindari.
2. Diabetes itu penyakit orang tua
Faktanya: Diabetes
yang diderita orang tua berlaku untuk diabetes
tipe 2, karena pada umumnya dijumpai pada orang dewasa. Tapi, kini semakin
banyak anak dan remaja yang didiagnosis menderita diabetes tipe 2 terutama mereka yang mengalami kelebihan berat
badan. Diabetes bisa menimpa usia
berapa saja, meski paling banyak menimpa orang berusia di atas 40 tahun. Namun,
karena perubahan gaya hidup modern yang kurang sehat membuat prevalensi
penderita diabetes berusia 20 tahun
atau 30 tahun.
3. Sering makan manis menyebabkan diabetes
Faktanya : Diabetes tipe I disebabkan faktor
genetik dan masih terus diteliti pemicunya. Sedangkan diabetes tipe 2 disebabkan faktor genetik yang dipicu gaya hidup
tidak sehat. Diabetes tipe 1
disebabkan oleh kerusakan sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin, yang
tidak berhubungan dengan konsumsi gula. Diet tinggi kalori, baik dari gula atau
dari lemak, dapat meningkatkan berat badan yang pada akhirnya meningkatkan
resiko terkena diabetes tipe 2.
4. Penyandang diabetes harus berhenti total
konsumsi gula
Faktanya: Jika dikonsumsi sebagai bagian dari
rencana diet yang sehat atau dikombinasikan dengan olahraga, makanan dan
minuman manis boleh dikonsumsi oleh penderita diabetes. Namun, meski bukan pantangan, penderita diabetes tetap perlu membatasi makanan
minuman yang manis. Untuk menjaga glukosa darah, makanan atau minuman yang
manis sebaiknya dikonsumsi setelah makanan rendah karbohidrat, itupun dibatasi.
Kemudian, jangan lupa lakukan cek gula darah untuk memonitor perubahan glukosa
tubuh.
5. Diabetes bisa sembuh
Faktanya: Kadangkala individu mengira bahwa
gula darah yang selalu stabil dan normal dalam jangka waktu lama, dianggap diabetesnya sembuh. Padahal, gangguan
fungsi pankreas sifatnya permanen dan irreversible. Diabetes memang tidak dapat disembuhkan, namun dengan pengelolaan
yang baik maka gula darah dapat dijaga tetap normal. Gula darah yang dijaga
dalam batas normal membuat penyandang diabetes
tidak berbeda sama sekali dengan orang sehat, serta menjauhkan diabetisi dari resiiko komplikasi.
6. Obat tradisional lebih baik dari obat dokter
Faktanya: Beda obat tradisional dengan obat
medis yang paling mencolok adalah adanya bukti penelitian klinis atau tidak.
Setiap obat modern yang beredar di pasaran telah melewati fase uji klinis.
Berbeda obat tradisional umumnya tidak mengalami fase uji klinis, sehingga
belum diketahui secara ilmiah dampaknya bagi manusia.
7. Penyandang diabetes tidak perlu alat ukur
khusus
Faktanya: Gejala seseorang yang mengalami gula
darah tinggi atau hiperglikemia bisa jadi dirasakan. Namun, justru banyak pula
pasien diabetes melaporkan mereka
tidak menyadari sama sekali. Jika tidak diukur, kondisi hiperglikemia ekstrim
berpotensi menimbulkan ketoasidosis yang bisa mengakibatkan koma pada pasien.
8. Diabetes bikin umur pendek
Faktanya: Orang dengan diabetes memang
disarankan mendapat vaksinasi flu. Hal ini dikarenakan penyakit apapun yang
menimbulkan infeksi, bisa menyebabkan diabetes
lebih sulit dikontrol. Sehingga lebih rawan untuk mengalami hiperglikemia yang
bisa memacu perkembangan komplikasi serius. Dengan pola makan dan gaya hidup
sehat, penyandang diabetes
bisa mengurangi risiko terkena berbagai macam penyakit.
9. Pakai insulin, diabetes berarti sudah parah
Faktanya: Hal ini hanya berlaku untuk pasien diabetes tipe I. Untuk penderita diabetes tipe II, biasanya dapat
menjaga glukosa darah dengan menjaga pola makan dan berolahraga. Apabila itu
tidak cukup, dokter menyarankan pasien untuk mengonsumsi obat oral penurun
glukosa. Seiring waktu, tubuh pasien bertahap menghasilkan insulin lebih sedikit
dan akhirnya obat-obatan tidak cukup menjaga kadar glukosa darah yang normal.
Suntikan insulin diperlukan untuk mengendalikan kadar glukosa darah ke tingkat
normal.
10. Yang paling penting menjaga gula darah
puasa
Faktanya: Gula darah tinggi baik sebelum atau
sesudah makan sama bahayanya untuk jangka panjang. Gula darah yang tinggi
sesudah makan merupakan pemicu utama bagi timbulnya komplikasi makrovaskuler
(gangguan jantung dan pembuluh darah). Banyak penyandang diabetes meninggal karena komplikasi jantung dan pembuluh darah.
0 komentar:
Posting Komentar