Anda sering kesal saat menghadapi anak yang sedang rewel. Tahukah anda, anak sering rewel itu biasa karena anak belum dapat mengkomunikasikan pikirannya dengan baik. Jadi sikap rewelnya itu merupakan salah satu cara untuk mengatakan isi hatinya kepada orangtua. Karena itu sebagai orang tua seharusnya anda tanggap menghadapi anak yang sedang rewel. Anda juga harus tahu bagaimana membedakan anak yang sedang rewel biasa atau rewel karena penyakit.
Bagaimana membedakan rewel biasa pada anak dan rewel karena penyakit? Penelitian yang dilakukan Lauren Wakschlag dari Northwestern University Feinberg School of Medicine menemukan tiga hal yang membedakan rewel biasa pada anak dan rewel karena penyakit. Rewel yang tidak biasa dan mengarah ke gangguan mental itu adalah:
1. Rewel setiap hari
Anak yang normal memang suka mengamuk tapi tidak harus tiap hari. Biasanya anak-anak mengamuk seminggu sekali.
"Namun jika anak rewel setiap hari bisa jadi menandakan adanya masalah yang lebih gawat," kata peneliti, Lauren Wakschlag dari Northwestern University Feinberg School of Medicine seperti dilansir Live Science, Kamis (30/8/2012).
2. Rewel dalam waktu yang lama
Rewel yang tak normal adalah rewel yang berlangsung lama. Jika anak mengalami rewel dalam frekuensi yang lama atau lebih dari 5 menit orangtua sebaiknya mulai mewaspadainya.
Normalnya hanya sekitar 14 persen anak-anak yang mengalami mengamuk selama lebih dari 5 menit setidaknya sekali seminggu. Jika melebihi waktu itu patut dicurigai sebagai rewel yang tidak normal.
3. Rewel dengan perilaku agresif
Anak-anak yang mengamuk misalnya dengan menggigit atau menendang orang yang lebih dewasa patut diwaspadai sebagai perilaku agresif yang tak biasa. Anak yang mengamuk dengan agresif adalah rewel yang tidak normal.
Dengan adanya temuan ini, peneliti berharap dapat membedakan manakah rewel yang berisiko gangguan mental dan rewel yang normal. Pasalnya selama ini banyak ditemukan anak-anak normal yang mengalami rewel dicap buruk hanya karena orangtuanya merasa terganggu.
"Ada bahaya nyata di mana anak-anak prasekolah dengan perilaku yang normal kemudian dilabeli secara salah dan ditangani secara berlebihan dengan obat. Inilah pentingnya memiliki alat yang tepat untuk mengidentifikasi kapankah saatnya kita perlu mengkhawatirkan kondisi anak," kata Wakschlag.
Temuan ini merupakan bagian dari sebuah penelitian yang lebih besar untuk membedakan rewel biasa dengan gangguan perilaku yang bisa jadi merupakan pertanda gangguan mental.
PENGEN LAPTOP ATAU GADGET MURAH KLIK DISINI
PENGEN COBA BISNIS PULSA GRATIS KLIK DISINI
AYO DAPAT UANG GRATIS KLIK DISINI
CARI MOBIL BEKAS KLIK DISINI
PASANG IKLAN PROPERTI KLIK DISINI
0 komentar:
Posting Komentar